2016 2015 2014
Nama |
Deskripsi Singkat |
TC GILLIAN |
Gillian merupakan siklon tropis terkuat kedua dalam musim siklon tropis 2013-2014 di Australia. Pada mulanya Gillian berkembang sebagai bibit siklon di Teluk Carpentaria pada 8 Maret 2014. Bibit ini bergerak ke barat laut Queensland pada 10 Maret sebagai siklon tropis lemah. Gillian berada dalam skala siklon tropis yang lemah dalam beberapa hari karena faktor wind shear vertikal yang kuat, interaksi dengan daratan dan udara kering yang tidak mendukung. Selengkapnya… |
TC PEIPAH |
Peipah pada awalnya terpantau pada 30 Maret berupa adanya cluster awan konvektif terbentuk di dekat ekuator dan Papua Nugini. Cluster yang besar tersebut terbagi menjadi dua sistem yang salah satunya menjadi siklon tropis Peipah. Sistem tersebut mengalami intensifikasi menjadi depresi tropis pada 2 April. Pada 4 April, terjadi peningkatan aktifitas konvektif dan meningkat menjadi badai tropis yang kemudian diberi nama Peipah oleh JMA. Selengkapnya… |
TC JACK |
Pada mulanya Jack terpantau sebagai bibit siklon tropis pada tanggal 15 April. Bibit siklon tropis ini berkembang di Samudera Hindia bagian tengah tepatnya di sebelah barat laut Cocos Island. Dalam beberapa hari berikutnya bibit siklon ini berkembang dengan cepat dan didukung oleh kondisi lingkungan. Selengkapnya… |
TC HAGIBIS |
Hagibis terpantau pertama kali pada 11 Juni 2014 sebagai area tekanan rendah di Laut China Selatan. Seiring perkembangannya yang didukung oleh windshear vertical yang lemah, konveksi kuat dan perawanan yang semakin terorganisir, pada 13 Juni JMA menaikkan statusnya menjadi depresi tropis. Selengkapnya… |
TC NEOGURI |
Typhoon Neoguri merupakan salah satu siklon tropis yang besar dan kuat yang berdampak hebat hingga ke Jepang. Siklon tropis ini diberi nama Florita oleh PAGASA Philipina. Neoguri sangat cepat menguat pada 5 Juli, dan mempunyai mata siklon yang sangat jelas. |
TC RAMMASUN |
Bibit siklon Rammasun pertama terpantau sebagai pusat tekanan rendah pada tanggal 9 Juli berada di Samudera Pasifik di utara Papua Nugini atau di sekitar Guam, dengan suplai angin dari Samudera Pasifik bagian tengah. Tekanan rendah ini disertai aktivitas konvektif disekitar pusatnya dan terlihat belum terorganisir dengan baik. Selengkapnya… |
TC KALMAEGI |
Bibit Siklon 94W yang terbentuk di Utara Laut Solomon pada tanggal 8 September 2014 bergerak kearah Barat dengan kecepatan angin maksimum 15 knots. pada tanggal 10 September JTWC meningkatkan statusnya menjadi depresi tropis dan seiring pergerakannya keesokan harinya bibit siklon 94W menjadi Siklon Tropis KALMAEGI. Selengkapnya… |
TC PHANFONE |
Sejak tanggal 26 September 2014 gangguan tropis mulia terdekti dan JMA mulai memonitor sistem ini sebagai daerah tekan rendah. Dan pada hari yang sama JTWC juga memonitor sebagai daerah tekanan rendah. Dan pada tanggal 28 September 2014 JMA meningkatkan statusnya dari daerah tekanan rendah menjadi depresi tropis dengan kecapatan angin 20 knots. dan terus menguat menjadi Siklon Tropis PHANFONE. Selengkapnya… |
TC FUNG-WONG |
Sejak tanggal 13 September 2014 bibit siklon 96w sudah terdeteksi di Samudera Pasifik sebelah utara Papua Nugini tetapi masih di luar area monitoring tcwc Jakarta. Seiring pergerakannya pada tanggal 16 September 2014 bibit siklon tropis 96W dengan tekanan minimum 1004 dan kecepatan angin maksimum 20 knot dan terus menguat menjadi Siklon Tropis pada tanggal 18 September 2014 jam 00.00 UTC. Jepang memberikan nama FUNG-WONG. Selengkapnya… |
TC NURI |
Siklon tropis NURI pertama kali terdeteksi ssebagai bibit siklon 96W pada tanggal 28 Oktober 2014. Bibit Siklon 96W yang terbentuk di Samudera Pasifik Utara Papua dengan pergerakan ke arah Barat menuju Filipina, tetapi dalam perkembangannya tidak mencapai Filipina dan berbelok ke arah Utara. Bibit siklon ini terus berkembang menjadi siklon tropis dan Jepang memerikan nama Siklon Tropis NURI. Selengkapnya… |
TC SINLAKU |
Bibit Siklon 93W sudah terdeteksi sejak tanggal 24 November 2014 yang terbentuk di Samudera Pasifik Utara Papua dengan kecepatan angin 20 knots dan tekenan 1007mb. Bibit siklon ini terus tumbuh berkembang, dan pada tanggal 28 November jepang meningkatkan statusnya menjadi siklon tropis dan menamakan siklon tropis SINLAKU. Selengkapnya… |
TC VONGVONG |
Sejak tanggal 30 Agustus tepantau dareah tekanan rendah dan menjadi Bibit siklon 90W. pada saat yang sama JTWC dan JMA menaikkan statusnya menjadi depresi tropis dan seiring perkembangannya yang terus menguat dengan kecepatan angin yang mencapai 75 km/jam sehingga JMA menaikkan statusnya menjadi badai tropis dan memberinya nama Vongvong. Siklon tropis Vongvong berada di Samudera Pasifik sebelah timur Philipina. Selengkapnya… |
2016 2015 2014
Nama |
Deskripsi Singkat |
TC MEKKHALA |
Bibit siklon Mekkhala pertama terpantau sebagai pusat tekanan rendah pada tanggal 13 Januari 2015, berada di Samudera Pasifik di sebelah utara Papua Nugini. Tekanan rendah ini disertai dengan aktivitas konvektif disekitar pusatnya yang terorganisir dengan baik, outflow yang kuat, windshear vertikal yang lemah serta sirkulasi siklonik dengan kecepatan angin maksimum berada di bagian utara bibit. Bibit siklon tropis ini menguat seiring dengan pergerakannya ke arah barat – barat laut menuju ke arah Filipina. Selengkapnya... |
TC LAM |
Kemunculan bibit siklon tropis LAM terdeteksi pada 14 Februari 2015 di Samudera Hindia sebelah timur Australia Utara. Dengan arah pergerakan sekitar 270°dan kecepatan 8 km/jam, sistem sirkulasi siklonal ini menguat hingga mencapai intensitas siklon tropis pada 48 jam kemudian. Sistem ini diberi nama LAM oleh TC Center Australia. Selengkapnya... |
TC BAVI |
Bibit siklon tropis BAVI pertama terpantau sebagai pusat tekanan rendah pada tanggal 10 Maret 2015, di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina atau di timur laut Pulau Biak. Munculnya bibit siklon ini bersamaan dengan kemunculan satu bibit lain di Samudera Hindia sebelah barat laut Australia bagian utara serta terdapat satu siklon tropis yang sedang aktif di Samudera Hindia sebelah timur laut Austalia bagian utara, yakni TC Nathan. Selengkapnya... |
TC NATHAN |
NATHAN adalah siklon tropis yang terbentik di Laut Coral pada 10 Maret 2015. Sembilan hari kemudian sistem siklonik ini telah mencapai intensitas siklon tropis skala 3 (tiga) dan berada di utara Queensland. Berdasarkan hasil monitoring diketahui bahwa TC Nathan bergerak dengan kecepatan rata-rata 13 km/jam. Inti dari TC ini masuk dalam kategori “sangat merusak” dengan kecepatan angin gusty maksimum hingga 260 km/jam. Selengkapnya... |
TC MAYSAK |
Bibit siklon Maysak pertama terpantau sebagai pusat tekanan rendah pada tanggal 13 Januari 2015, berada di Samudera Pasifik di sebelah utara Papua Nugini. Tekanan rendah ini disertai dengan aktivitas konvektif disekitar pusatnya yang terorganisir dengan baik, outflow yang kuat, windshear vertikal yang lemah serta sirkulasi siklonik dengan kecepatan angin maksimum berada di bagian utara bibit. Bibit siklon tropis ini menguat seiring dengan pergerakannya ke arah barat – barat laut menuju ke arah Filipina. Selengkapnya... |
TC IKOLA |
Bibit siklon tropis IKOLA pertama kali terdeteksi sebagai suspect pada 3 April 2015 pukul 00.00 UTC di Samudera Hindia barat daya Pulau Cocos. Dalam 36 jam kemudian, bibit ini tumbuh sebagai badai tropis dengan nama IKOLA yang memiliki kecepatan angin maksimal di pusat sistem sebesar 35 knots. Seiring pergerakannya kearah tenggara dengan kecepatan rata-rata 9 knots, intensitas badai tropis ini menguat menjadi TC dengan kecepatan angin hingga 100 knots pada 7 April 2015 siang hari. Selengkapnya... |
TC QUANG |
Pada 27 April 2015 siang hari, terdeteksi bibit siklon tropis di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, pada lintang 11.5°LS, dengan tekanan 1002 hPa dan kecepatan angin 40 km/jam. Pola angin siklonal yang terorganisir dengan baik mulai dari lapisan bawah hingga atas, windshear vertikal yang relative lemah, convergen di lapisan bawah disertai divergen si lapisan atas serta nilai vortisitas yang tinggi mendukung pertumbuhan bibit ini menjadi siklon tropis pada 28 April 2015. Setelah mencapai intensitas siklon tropis, sistem ini bergerak kearah tenggara. Selengkapnya... |
TC OLWYN |
Pada 27 April 2015 siang hari, terdeteksi bibit siklon tropis di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, pada lintang 11.5 LS, dengan tekanan 1002 hPa dan kecepatan angin 40 km/jam. Pola angin siklonal yang terorganisir dengan baik mulai dari lapisan bawah hingga atas, windshear vertikal yang relative lemah, convergen di lapisan bawah disertai divergen si lapisan atas serta nilai vortisitas yang tinggi mendukung pertumbuhan bibit ini menjadi siklon tropis pada 28 April 2015. Setelah mencapai intensitas siklon tropis, sistem ini bergerak kearah tenggara. Selengkapnya... |
TC NOUL |
Bibit siklon tropis NOUL berupa daerah tekanan rendah (Low) pertama kali terbentuk pada 2 Mei 2015 pukul 6 UTC di sekitar 7° LU dan 144° BT atau di Samudera Pasifik sebelah timur laut Papua. Sistem ini makin meningkat intensitasnya seiring dengan pergerakannya kearah barat laut hingga akhirnya lahir sebagai siklon tropis pada 3 Mei 2015 pukul 18.00 UTC di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina. Selengkapnya... |
TC KUJIRA |
Pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 18.00 UTC di Laut Cina Selatan sebelah timur Vietnam pertama kalinya bibit siklon tropis ini teridentifikasi. Tekanan rendah ini disertai dengan aktivitas konvektif yang terorganisir dengan baik serta windshear lemah sehingga kondisinya dapat dikatakan mendukung untuk pertumbuhannya sebagai siklon tropis. Pertumbuhannya menguat seiring dengan arah geraknya ke barat laut-utara. Selengkapnya... |
TC CHAN-HOM |
Pusat tekanan rendah yang merupakan bibit dari siklon tropis ini ditandai aktif sejak tanggal 29 Juni 2016, di Samudera Pasifik timur Filipina, pada lintang 8° LU dan 160° BT. Dalam tahap pertumbuhannya sistem ini bergerak kearah utara-timur laut hingga mencapai lintang 10° LU kemudian berubah haluan menjadi bergerak kearah barat laut. Selengkapnya... |
TC LINFA |
Terbentuk sebagai bibit siklon tropis berupa pusat tekanan rendah (Low) di Samudera Pasifik timur Papua, dengan tekanan di pusatnya 1002 hPa pada 1 Juli 2015 pukul 18.00 UTC. Bibit ini bergerak kearah barat laut menuju Filipina bagian utara. Pada 18 jam kemudian, yaitu 2 Februari 2015 pukul 12.00 UTC bibit ini lahir sebagai siklon tropis dengan nama LINFA. Selengkapnya... |
TC NANGKA |
Siklon tropis Nangka pertama kali terdeteksi sebagai bibit siklon tropis di Samudera Pasifik Tengah pada 02 Juli 2015 dengan posisi sekitar 8.3LU 171.8BT. Keesokan harinya bibit ini tumbuh dan berkembang menjadi siklon tropis. Kondisi lingkungan sangat mendukung pertumbuhannya. Selengkapnya... |
TC SOUDELOR |
Pada 28 Juli 2015 pertama kali terdeteksi adanya gangguan tropis di Samudera Pasifik sebelah utara Marshall island oleh JTWC. Pada sistem terlihat adanya sirkulasi di level bawah, outflow di lapisan atas, dan deep convective yang cukup baik. Keesokan harinya JTWC memberikan status siaga untuk bibit ini. Selengkapnya... |
TC GONI |
Pada 13 Agustus, JMA mulai melakukan monitoring terhadap depresi tropis yang sedang berkembang di sekitar tenggara Guam. Ada depresi tropis lain yang tumbuh di sebelah GONI yang pada akhirnya menjadi siklon tropis Atsani. Hari berikutnya depresi tropis tersebut lebih terorganisir dengan baik dalam hal perawanan yang terbentuk. Selengkapnya... |
TC DOLPHIN |
Daerah tekanan rendah (Low) yang merupakan bibit dari siklon tropis DOLPHIN pertama kali terpantau pada tanggal 5 Mei 2015 pukul 12.00 UTC di Samudera Pasifik di sebelah utara Papua. Tekanan rendah ini disertai dengan aktivitas konvektif yang terorganisir dengan baik, windshear lemah sehingga kondisinya dapat dikatakan mendukung untuk pertumbuhannya sebagai siklon tropis. Selengkapnya... |
TC VAMCO |
Pada 10 September terpantau adanya gangguan tropis yang terbentuk sekitar monsoon di laut China Selatan sebelah barat Philipina. Gangguan tropis tersebut tidak konsisten dalam beberapa hari dan akhirnya pada 13 September dikategorikan sebagai depresi tropis oleh JMA. Kemudian statusnya dinaikkan menjadi badai tropis dan dinamakan VAMCO. Selengkapnya... |
TC DUJUAN |
Siklon tropis Dujuan sudah terdeteksi sejak tanggal 15 September 2015 pada jam 00.00 UTC. Pada saat itu bibit siklon ini masih berada di luar Area Monitoring TCWC Jakarta. Seiring peningkatan kecepatan angin potensi untuk menjadi siklon tropis sangat besar. Pada tanggal 22 September 2015 jam 12.00 UTC Jepang (JMA) menaikkan intensitasnya menjadi siklon tropis dan di beri nama siklon tropis DUJUAN. Selengkapnya... |
TC MUJIGAE |
Siklon tropis MUJIGAE pertama kali terdeteksi sebagai bibit siklon tropis yang terbentuk di Samudera pasifik sebelah Utara Solomon pada tanggal 30 September 2015 jam 00.00 UTC dengan kecepatan angin 15 knots dan tekanan 1010 mb pada posisi 14.8 LU – 167.1 BT. Pada tanggal 1 Oktober JMA mulai melakukan monitoring terhdap bibit siklon tropis yang berubah statusnya menjadi depresi tropis. Selengkapnya... |
TC CHAMPI |
Siklon Tropis CHAMPI lahir pada pagi hari tanggal 14 Oktober 2014 di perairan Samudra Pasifik Barat Laut, tepatnya di sebelah utara Papua. Siklon CHAMPI bergerak relatif ke Barat ke arah Filipina sambil terus menguat. Dua hari setelah mencapai intensitas typhoon pada 17 Oktober, siklon CHAMPI mengubah arah geraknya menjadi ke Utara. Selengkapnya... |
Concerning its large size, strong wind and cloud cover, cyclone caused significant impact to places it passed. Those are strong wind, heavy rain continuous for hours or even for days with a chance of flood, high wave, and storm surge.
Cyclone passes ocean resulting high seas, heavy rain and strong wind is dangerous for shipping. Cyclone spin the water, whirl them to result high wave. In land, strong wind destroys vehicles, buildings, briges and other constructions, change them into dangerous flying debris. Storm surge or sea level rise caused by cyclone is the most hazardous impact land may have.
According to history, 90% cyclone is deadly. Cyclone spinning reaches land and vertical windshear around may produce tornado. Tornado may also form as resulted by vorticity within the cyclone eyewall.
Direct Impact
Direct impact means cyclone impact within cloud band area. They could be high wave, storm surge, heavy rain and strong rotating wind.
Indonesia experience cyclone direct impact when Kirrily, a rare event of cyclone development near equator occurred above Kai Islands at 27 April 2009. Kirrily brought heavy rain and storm surge within the area. It is reported that tens of houses destroyed, tens others submerged, roads broken, and high waves occurred from 26 to 29 April. Rainfall recorded in Tual is 20 mm, 92 mm and 193 mm for 27, 28 and 29 April 2009.
Remote Impact
Climatologically, Indonesia is not tracked by tropical cyclone, yet cyclone occurrence around the area, especially those developed in Western North Pasific, South East Indian Ocean and Australia changes weather pattern in Indonesia. Those weather pattern changes bring remote impact through the area.
Cyclone remote impact may exist through:
- Convergence zone. Tropical cyclone occurs at the northern or western waters of australia often produce convergence zone above Java, Java Sea, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, Banda Sea, Timor Sea, to Arafuru Sea. This convergence zone brings convective cloud with heavy rain over the area.
Convergence zone may looks like elongated thick cloud area when it seen from weather satellite imagery, as it looks like comma tail of the cyclone.
An example of this phenomenon is when there is cyclone George in 2 March 2007 with cyclone tail along East Java to East Nusa Tenggara. Rainfall observed at the moment in Ruteng, Waingapu, Rote and Kupang are 172mm, 52 mm, 78 mm and 73 mm. - Shear area. Cyclone occurrence in south eastern Indian Ocean offen form shear area over southern Sumatra or western Java that will also experience heavy rain.
Table of Contents
« Near Indonesia Cyclone Season
Cyclone Name »
2016 2015 2014
Nama |
Deskripsi Singkat |
TC STAN |
Bibit siklon 08U sudah terdeteksi sejak tanggal 27 Januari 2016 dengan angin maksimum 20 knots dan tekanan 1005 hPa. Bibit siklon ini berada di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Selengkapnya... |
TC URIAH
|
Bibit siklon 99S terdeteksi sejak tanggal 9 Februari 2016 dengan kecepatan angin maksimum 20 knots dan tekanan minimum 1007 hPa. Bibit siklon ini berada di wilayah Samudera Hindia sebelah Barat Daya Sumatera. Selengkapnya... |
TC NEPARTAK
|
Siklon tropis NEPARTAK pertama kali terdeteksi sebagai bibit siklon tropis di Samudera Pasifik Barat pada 02 Juli 2016 dengan posisi sekitar 8.3 LU 145.1 BT. Bibit siklon 99W tumbuh dengan cepat karena kondisi lingkungan yang sangat mendukung pertumbuhannya. Tumbuh menjadi Siklon tropis pada 03 Juli 2016 jam 12.00 UTC, JMA sebagai penanggung Jawab TC di area North West Pasifik memberinya nama NEPARTAK. Selengkapnya... |
TC MIRINAE
|
Bibit siklon tropis MIRINAE pertama kali terdeteksi sebagai bibit siklon tropis di Laut Cina Selatan sebelah timur Vietnam pada tanggal 25 Juli 2016 jam 12.00 UTC dengan kecepatan angin rata – rata 15 knots dan tekanan minimumnya 1006 hPa. Pada tanggal 26 Juli 2016, sirkulasi bibit siklon tropis ini lebih terorganisir dengan baik dan meningkat intensitasnya menjadi siklon tropis, dan Japan Meteorology Agency mulai melakukan monitoring terhadap siklon tropis yang diberi nama MIRINAE ini. Selengkapnya... |
TC NIDA
|
Siklon tropis NIDA merupakan salah satu siklon tropis yang melanda wilayah Filipina dan Guandong, China pada akhir Juli hingga awal Agustus 2016. Siklon tropis NIDA pertama terdeteksi sebagai bibit siklon tropis yang terbentuk di Perairan sebelah timur Filipina pada tanggal 29 Juli 2016 dengan kecepatan angin rata – rata 20 knots dan tekanannya 1002 hPa. Pada tanggal 30 Juli 2016, bibit siklon tropis ini lebih terorganisir dengan baik dan meningkat statusnya menjadi siklon tropis. Selengkapnya... |
TC MERANTI
|
Siklon tropis MERANTI terdeteksi sejak masih menjadi bibit siklon tropis pada tanggal 9 September 2016 jam 12.00 UTC. Pada saat itu, bibit siklon tropis berada di Samudera Pasifik sebelah utara Papua. Seiring peningkatan kecepatan angin, potensi untuk menjadi siklon tropis sangat besar. Pada tanggal 10 September 2016 jam 06.00 UTC, Japan Meteorology Agency menaikkan intensitasnya menjadi siklon tropis dan diberi nama siklon tropis MERANTI. Selengkapnya... |
TC RAI
|
Pada 11 September 2016 terpantau adanya gangguan tropis yang terbentuk di sekitari laut China Selatan sebelah barat Philipina. Gangguan tropis tersebut tidak berkembang dalam beberapa hari dan akhirnya pada tanggal 12 September 2016 dikategorikan sebagai depresi tropis oleh JMA. Kemudian statusnya dinaikkan menjadi badai tropis dan diberi nama RAI. Selengkapnya... |
TC MALAKAS
|
Siklon tropis MALAKAS terdeteksi sejak masih menjadi bibit siklon tropis pada tanggal 11 September 2016 jam 18.00 UTC. Pada saat itu, bibit siklon tropis berada di Samudera Pasifik sebelah utara Papua. Seiring peningkatan kecepatan angin, potensi untuk menjadi siklon tropis sangat besar. Pada tanggal 12 September 2016, Japan Meteorology Agency menaikkan intensitasnya menjadi siklon tropis dan diberi nama siklon tropis MALAKAS. Selengkapnya... |
TC MEGI
|
Siklon tropis MEGI merupakan salah satu siklon tropis yang melanda wilayah Taiwan dan China pada akhir September 2016. Siklon tropis MEGI pertama terdeteksi sebagai bibit siklon tropis yang terbentuk di sebelah Timur Laut Pohnpei pada tanggal 9 September 2016 dengan tekanannya sebesar 1002 h. Pada tanggal 21 September 2016, bibit siklon tropis ini lebih terorganisir dengan baik dan meningkat statusnya menjadi depresi tropis. Selengkapnya... |
TC SARIKA
|
Siklon tropis SARIKA terdeteksi sejak tanggal 11 Oktober 2016 jam 18.00 UTC. Pada saat itu, siklon tropis SARIKA berada di Samudera Pasifik sebelah timur Philipina. Siklon tropis SARIKA terus meningkat menjadi severe tropical storm yang didukung dengan windshear yang lemah. Disamping itu banding semakin terlihat dengan semakin menguatnya konveksi di sekitar pusat siklon tropis.Citra satelit menunjukkan adanya mata siklon tropis dengan banding yang sangat jelas dan akhirnya intensitasnya ditingkatkan menjadi typhoon. Selengkapnya... |
TC HAIMA
|
Siklon tropis HAIMApertama terdeteksi di sebelah Selatan – Tenggaradari Guam pada tanggal 14 Oktober 2016 dengan kecepatan angin maksimum sebesar 30 knots dan tekanannya sebesar 1004 hPa.Japan Meteorology Agency (JMA) mulai melakukan monitoring adanya konveksi yang semakin meningkat, kemudian menjadi badai tropis yang diberi namaHAIMA. Pada 16 Oktober 2016,citra satelit menunjukkan adanya mata siklon tropis dengan banding yang sangat jelas dan akhirnya intensitasnya ditingkatkan menjadi typhoon. Selengkapnya... |
TC CHABA
|
Siklon tropis CHABA pertama terdeteksi sebagai depresi tropis yang terbentuk di sebelah Timur – Timur Laut dari Guam pada tanggal 24 September 2016 dengan tekanannya sebesar 1008 hPa.Japan Meteorology Agency (JMA) mulai melakukan monitoring adanya konveksi yang semakin meningkat dan menunjukkan Low Level Circulation Centre (LLCC), kemudian menjadi badai tropis yang diberi namaCHABA.Siklon tropis CHABA terus meningkat menjadi severe tropical storm yang didukung dengan windshear yang lemah. Disamping itu banding semakin terlihat dengan semakin menguatnya konveksi di sekitar pusat siklon tropis. Selengkapnya... |