Informasi Terkini

Informasi

Thu 17-02-2022 07:35

.jpg
Satelit Satelit
Tidak ada Gambar

Thu 21-11-2024 23:00

T_ZIWB38_C_WIIX_20241121005504_CATSMFY_Java_yesterday_impacts.png
Petir Petir

Sun 27-09-2020 04:02

Wind_Forecast_24h.mp4_thumb.png
Animasi Cuaca Animasi Cuaca
Tidak ada Gambar

Tiap siklon tropis memiliki nama masing-masing. Di Samudra Atlantik dan di sekitar Australia, siklon tropis diberi nama seperti nama manusia. Misalnya, ada siklon tropis Andrew yang pernah menyapu bersih pantai Florida pada tahun 1992, atau siklon tropis Tracy yang meratakan 80% pemukiman di Darwin pada tahun 1998. Di Samudra Pasifik Barat, nama siklon tropis bisa lebih bervariasi seperti misalnya siklon tropis Anggrek (nama bunga, Durian (nama buah), Nuri (burung parkit bermahkota biru), Halong (nama teluk di Vietnam), Mekhala (bidadari guntur), Bavi (nama deretan pegunungan di Vietnam bagian Utara), hingga Fengshen (dewa angin).

Daftar Isi

« Dampak Siklon Tropis

Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC) »

Tujuan utama dari sebuah sistem peringatan dini siklon tropis adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan harta benda serta masalah yang diakibatkan oleh siklon tropis dengan menyediakan peringatan dini yang akurat dan tepat waktu bagi komunitas yang terancam.

Dalam sistem peringatan dini siklon tropis ada 4 (empat) pihak yang memiliki peranan yang besar, yaitu :

  1. Lembaga meteorologi yang mengeluarkan peringatan dini
  2. Media (cetak maupun elektronik) yang menyebarluaskan peringatan dini
  3. Instansi yang menangani masalah bencana baik di tingkat pusat maupun daerah
  4. Masyarakat yang terancam oleh bencana alam tersebut

Skema alur informasi sistem peringatan dini siklon tropis dan proses umum penerbitan peringatan dini siklon tropis dapat dilihat pada gambar berikut :

Oleh karena siklon tropis sangat berbahaya, di seluruh dunia tersebar berbagai pusat peringatan dini siklon tropis (Tropical Cyclone Warning Centre) yang bertugas untuk memonitor setiap kejadian siklon tropis. Di setiap tempat, monitoring ini berjalan setiap hari selama 24 jam tanpa henti dengan menggunakan berbagai teknologi mulai dari satelit, radar, stasiun-stasiun pengamatan dengan ataupun tanpa awak. Tujuannya adalah untuk mengetahui tempat tumbuhnya siklon tropis, pergerakannya dan kekuatannya.

Selain itu, pusat-pusat peringatan dini ini juga bertugas untuk memberi informasi dan peringatan dini serta menyebarkan informasi tersebut ke wilayah-wilayah yang terkena dampaknya.

Di dalam kerangka internasional, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melalui Tropical Cyclone Program (TCP) telah membuat suatu sistem peringatan dini siklon tropis, dimana pada tiap daerah pertumbuhan siklon tropis terdapat pusat-pusat peringatan dini siklon tropis.

Tropical Cyclone Program WMO (WMO/TCP) bertujuan untuk mendorong dan mengkoordinir perencanaan dan implementasi tindakan mitigasi bencana yang diakibatkan oleh siklon tropis di seluruh dunia. Karena tidak semua wilayah dipengaruhi oleh siklon tropis dan struktur regional tidak selalu bertepatan dengan basin siklon tropis, TCP mendirikan komite siklon tropis yang meluas hingga ke badan-badan regional. Komite ini juga meliputi beberapa samudra yang merupakan lokasi pertumbuhan siklon tropis. Petunjuk teknis dibuat untuk menjalankan program siklon tropis ini. Petunjuk teknis tersebut antara lain berisi informasi seperti: tugas stasiun, alamat-alamat, telepon dan nomor telekomunikasi lain, prosedur telekomunikasi, terminologi, definisi, prosedur, konvensi penamaan siklon tropis, unit konversi, koordinasi, persyaratan analisis, diseminasi dan observasi radar dan satelit, pengintaian pesawat terbang, dan susunan kalimat dalam warning. Melalui WMO/TCP telah dibuat suatu standarisasi prosedural yang patut dipertimbangkan dalam pelaksanaannya di badan-badan regional.

Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis peringatan dini siklon tropis, yaitu peringatan dini untuk wilayah daratan dan perairan pantai, serta peringatan dini untuk laut lepas (kadang dikenal juga sebagai marine warning). Setiap negara anggota badan regional biasanya bertanggung jawab untuk membuat peringatan dini di wilayah daratan dan perairan pantai masing-masing. Sedangkan untuk peringatan dini laut lepas telah ditunjuk beberapa pusat peringatan dini siklon tropis (Tropical Cyclone Warning Centre, TCWC), dimana tiap TCWC telah memiliki daerah tanggung jawabnya masing-masing.

image 1

Daftar Isi
« Nama Siklon Tropis
Sejarah TCWC Jakarta »

Cyclone, tornado, puting beliung and water spout are atmospheric vortex. Though radius of tornado, puting beliung and water spout is about hundreds of meters, while radius of cyclone may exceed hundreds of kilometres. Tornado formed above land, though tropical cyclone above ocean and dissipates when it moves inland. Putting beliung is local terminology for weak tornado in Indonesia, and water spout is tornado formed above waters (lake or sea).

Differences between cyclone and tornado are mentioned below :

 Table 5

 

Table of Contents
« Cyclone Life Cycle
  Tropical Cyclone, Tropical Storm, Hurricane & Typhoon»

Early Detection for a Better Life

Brief history

  • Indonesia has been being a member of RA-V TCC since it establishment by RA V-IX in 1986 and responsible to operate Jakarta TCWC covering the sea area of 90° - 125°E and 10°S - Equator.
  • RA V-XII in1998 recommended Australia to assume warning responsibilities covers Indonesia as interim measure.
  • RA V-XIII recommended that BMG postpone its responsibility to operate TCWC for 2005/06 TC season, and again for 2006/07.
  • TCP-24 2006 Edition stated that Indonesia takes over responsibility from Australia starting 2007/2008 cyclone season.
  • A major project to assist BMKG to establish Jakarta TCWC was completed at the end of 2007. Jakarta TCWC officially inaugurated by BMG Director General at March 24, 2008.
  • Jakarta TCWC made its first activation during TC Durga (April 22 - 25, 2008).
  • RA V TCC-XIII grant BMKG proposal to extend Jakarta TCWC area of responsibility to be area within coordinate 0°S 090°E, 10°S 090°E, 10°S 120°E, 11°S 120°E, 11°S 128°E, 09°S 128°E, 09°S 141°E, and 0°S 141°E, which covers almost all territory of southern Indonesia.

Operation of Jakarta TCWC

  1. Background
    1. WMO MANDATORY
      WMO Tropical Cyclone Opertional Plan For The South Pacific And South East Indian Ocean (TCP-24, 2006 Edition) stated Indonesia would take over responsibility at the start of the 2007/2008 cyclone season.
    2. INTERNAL INTEREST OF BMG
      Though Indonesia is very rarely tracked by TC, the occurrence of TC near the region, gives impact to Indonesia weather variability.
  2. Task and responsibilities
    1. Forecasts and warnings for the general population
      Responsible for warnings on tropical cyclones and related hazardous weather phenomena for the general population on the coastal waters and land areas of Indonesia
    2. Forecast and warning for open sea
      Responsible for marine tropical cyclone forecasts and warnings in the area of responsibility within coordinate 0°S 090°E, 10°S 090°E, 10°S 120°E, 11°S 120°E, 11°S 128°E, 09°S 128°E, 09°S 141°E, and 0°S 141°E.

 

Table of Contents
« Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC)
Reference »

Cari prakiraan cuaca

Lokasi terdekat
Lokasi baru-baru ini