Last measurements

measurements

Thu 17-02-2022 07:35

.jpg
Satellite Satellite
No Images

Sun 24-11-2024 07:00

T_ZIWB38_C_WIIX_20241124005503_CATSMFY_Java_yesterday_impacts.png
Lightning Lightning

Sun 27-09-2020 04:02

Wind_Forecast_24h.mp4_thumb.png
Forecast video Forecast video
No Images
Current Cyclone Cyclone Outlook After Events Report Historical Cyclone Annual Reports Cyclone Names Learn About TC

 

What Is Cyclone

Tropical cyclone is strong storm. Average radius of tropical cyclone reaches 150 to 200 km. Cyclone forming over wide ocean generally with warm surface temperature, more than 26.5° C. Strong wind near the centre reach 63 km/hour or more.

Gambar: Perbandingan ukuran Typhoon Tip (1979) dengan Siklon Tropis Tracy (1977). The average radius is extent to 150 to 200 km. Tropical cyclone form on warm wide ocean, more than 26.5° C. Strong rotated wind near the centre reaches more than 63 km/hour.

Technically, tropical cyclone is a synoptic non-frontal low pressure system developing over warm tropical ocean with convective cloud band and maximum wind at least 34 knot at extending more than half way around the centre, and persist for at least six hours.

Sometime an eye, an area of light wind and clear sky is developed in the centre of the cyclone. Diameter of the eye varied from 10 to 100 km. The eye is surrounded by eye wall, a ring of cloud of about 16 km high where the most destructive wind and heaviest rain occur.

Averaged cyclone life time is about 3 to 18 days. Since energy for the cyclone is gained from warm ocean, it will be weakened or decay when it moves over cold water or land.

Cyclone is known with several term, namely "tropical storm" or "typhoon" if developing over West Pacific, "cyclone" if developing over India or Australia, and "hurricane" if developing over Atlantic.

 

Maximum Wind Speed
Maximum wind speed is defined as the strongest 10 minutes averaged surface wind occurring within the cyclone circulation. This strongest wind usually occurs within ring area near the centre, or, in the existence of an eye, within the eye wall.

 

Tropical Cyclone Size
Tropical cyclone size describe radius of area experiencing at least 34 knot wind. The size is varied from 50 km (Cyclone Tracy, 1977) to 1100 km (Cyclone Tip, 1979).

 

Tropical Cyclone Basin
Cyclone basin covered Western Atlantic, Eastern Pasific, Northern West Pasific, Indian Ocean, Australia and Southern Pasific. About 2/3 cyclone occur in Northern Hemisphere. About 65% occur between 10° to 20° from the equator, and only 13% cyclone occurs in more than 20o latitude. In low latitude (0° - 10° ) cyclone does rarely occur. Table: Basin Nomenclature and Areal Extent

No Basin NameAreal Extent
1 North Atlantic North Atlantic Ocean, Caribbean Sea and Gulf of Mexico
2 Eastern North Pacific North America to 180° E
3 Western North Pacific West of 180° E, including South China Sea
4 North Indian Bay of Bengal and Arabian Sea
5 Southwest Indian South Indian Ocean west of 100° E
6 Southeast Indian Ocean / Australia Shouthern Hemisphere 100 - 142° E
7 Southwest Pasific / Australia Southern Hemisphere east of 142° E

 

Table of Contents
Cyclogenesis »

Current Cyclone Cyclone Outlook After Events Report Historical Cyclone Annual Reports Cyclone Names Learn About TC

 

Early Detection for a Better Life

"Tujuan umum sistem peringatan dini siklon tropis adalah meminimalkan korban jiwa dan harta akibat bencana alam yang disebabkan oleh siklon tropis melalui penyediaan peringatan dini yang tepat waktu dan akurat bagi masyarakat yang terancam bahaya."

 

Sejarah singkat TCWC Indonesia
Indonesia merupakan anggota Regional Association V Tropical Cyclone Committee (RA-V TCC), sebuah komite internasional di bawah Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Komite ini dibentuk pada sidang RA V-IX tahun 1986 yang lalu memutuskan pengoperasian pusat-pusat peringatan dini siklon tropis di seluruh dunia. Dan pada pertemuan ini Indonesia mendapat kewajiban untuk memberikan peringatan dini siklon tropis pada daerah tanggung jawabnya, yaitu 90° - 125° BT, 0° - 10° LS

Pada sidang RA V-XII tahun 1998 diputuskan bahwa untuk sementara waktu tanggung jawab pembuatan peringatan dini siklon tropis untuk daerah tanggung jawab Indonesia diambil alih oleh Australia (interim arrangement), sampai suatu saat ketika Indonesia memiliki kemampuan yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut.

Pada sidang RA V TCC tahun 2006 diputuskan bahwa Indonesia akan mengambil alih kembali daerah tanggung jawabnya pada musim siklon 2007/2008. TCWC Jakarta mulai resmi beroperasi pada tanggal 24 Maret 2008.

 

Pengoperasian TCWC Jakarta

1. Latar belakang

  • Tanggung jawab internasional
    Berdasarkan WMO Tropical Cyclone Operational Plan for South Pasific and South East Indian Ocean (TCP-24) edisi 2006, bahwa Indonesia harus mengoperasikan TCWC Jakarta untuk area 90° - 125° BT, 0 - 10° LS mulai musim siklon tropis 2007/2008.

  • Kebutuhan internal BMKG
    Meskipun Indonesia bukan merupakan daerah lintasan siklon tropis, namun keberadaan siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia (Pasifik Barat Daya dan Samudra Hindia bagian Tenggara) turut berperan dalam pembentukan pola cuaca di wilayah Indonesia.

2. Tugas dan tanggung jawab

  • Tanggung jawab internasional untuk mengeluarkan dan menyebarluaskan informasi dan peringatan dini laut lepas (High Seas Warning) pada daerah tanggung jawab TCWC jakarta (90° - 125° BT, 0° - 10° LS)

  • mengeluarkan dan menyebarluaskan informasi dan peringatan dini siklon tropis dan cuaca buruk yang diakibatkannya bagi masyarakat di seluruh daratan dan pantai indonesia

3. Aktivitas harian

  • monitoring harian siklon tropis di sekitar indonesia;
  • mengeluarkan serta menyebarluaskan informasi dan peringatan dini cuaca terkait dengan siklon tropis;
  • memberikan pemahaman bagi masyarakat luas mengenai siklon tropis dan dampak yang ditimbulkannya melalui kegiatan pendidikan publik;
  • penyusunan modul-modul untuk keperluan pelatihan prakirawan dan pendidikan di Akademi Meteorologi dan Geofisika jakarta; dan
  • penelitian mengenai siklon tropis dan pengembangan sistem penyelenggaraan TCWC Jakarta

 

Daftar Isi
« Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC)
Daftar Pustaka »
Current Cyclone Cyclone Outlook After Events Report Historical Cyclone Annual Reports Cyclone Names Learn About TC

 

Daftar Pustaka

 

Global Guide to Tropical Cyclone Forecasting. http://www.cawcr.gov.au/bmrc/pubs/tcguide/globa_guide_intro.htm

Khotimah, M.K. Siklon Dekat Ekuator.

Khotimah, M.K., 2008. Klimatologi Siklon Tropis Di Sekitar Indonesia. Buletin Meteorologi dan Geofisika.

Khotimah, M.K., A. F. Radjab, M. Budiarti. 2009. Siklon Tropis Kirrily: Anomali di Dekat Ekuator. Buletin Meteorologi dan Geofisika. April 2009.

Laporan Kegiatan Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta 2007.

Laporan Tahunan 2008 Jakarta Tropical Cyclone Warning Center BMKG.

Operational Directive Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta 2010. V.1.0 Januari 2010.

Tropical Cyclone Records Central Pasific Hurricane Center, National Weather Service http://www.prh.noaa.gov/cphc/pages/FAQ/Tropical_Cyclone_Records.php

WMO. Technical Document WMO/TD-No.292 Tropical Cyclone Programme Report No. TCP-24 Tropical Cyclone Operational Plan For The South Pasific and South-East Indian Ocean 2008 edition.

 

Daftar Isi
« Jakarta TCWC

Current Cyclone Cyclone Outlook After Events Report Historical Cyclone Annual Reports Cyclone Names Learn About TC

 

Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC)

 

Tujuan utama dari sebuah sistem peringatan dini siklon tropis adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan harta benda serta masalah yang diakibatkan oleh siklon tropis dengan menyediakan peringatan dini yang akurat dan tepat waktu bagi komunitas yang terancam.

Dalam sistem peringatan dini siklon tropis ada 4 (empat) pihak yang memiliki peranan yang besar, yaitu :

  1. Lembaga meteorologi yang mengeluarkan peringatan dini
  2. Media (cetak maupun elektronik) yang menyebarluaskan peringatan dini
  3. Instansi yang menangani masalah bencana baik di tingkat pusat maupun daerah
  4. Masyarakat yang terancam oleh bencana alam tersebut

Skema alur informasi sistem peringatan dini siklon tropis dan proses umum penerbitan peringatan dini siklon tropis dapat dilihat pada gambar berikut :

Oleh karena siklon tropis sangat berbahaya, di seluruh dunia tersebar berbagai pusat peringatan dini siklon tropis (Tropical Cyclone Warning Centre) yang bertugas untuk memonitor setiap kejadian siklon tropis. Di setiap tempat, monitoring ini berjalan setiap hari selama 24 jam tanpa henti dengan menggunakan berbagai teknologi mulai dari satelit, radar, stasiun-stasiun pengamatan dengan ataupun tanpa awak. Tujuannya adalah untuk mengetahui tempat tumbuhnya siklon tropis, pergerakannya dan kekuatannya.

Selain itu, pusat-pusat peringatan dini ini juga bertugas untuk memberi informasi dan peringatan dini serta menyebarkan informasi tersebut ke wilayah-wilayah yang terkena dampaknya.

Di dalam kerangka internasional, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melalui Tropical Cyclone Program (TCP) telah membuat suatu sistem peringatan dini siklon tropis, dimana pada tiap daerah pertumbuhan siklon tropis terdapat pusat-pusat peringatan dini siklon tropis.

Tropical Cyclone Program WMO (WMO/TCP) bertujuan untuk mendorong dan mengkoordinir perencanaan dan implementasi tindakan mitigasi bencana yang diakibatkan oleh siklon tropis di seluruh dunia. Karena tidak semua wilayah dipengaruhi oleh siklon tropis dan struktur regional tidak selalu bertepatan dengan basin siklon tropis, TCP mendirikan komite siklon tropis yang meluas hingga ke badan-badan regional. Komite ini juga meliputi beberapa samudra yang merupakan lokasi pertumbuhan siklon tropis. Petunjuk teknis dibuat untuk menjalankan program siklon tropis ini. Petunjuk teknis tersebut antara lain berisi informasi seperti: tugas stasiun, alamat-alamat, telepon dan nomor telekomunikasi lain, prosedur telekomunikasi, terminologi, definisi, prosedur, konvensi penamaan siklon tropis, unit konversi, koordinasi, persyaratan analisis, diseminasi dan observasi radar dan satelit, pengintaian pesawat terbang, dan susunan kalimat dalam warning. Melalui WMO/TCP telah dibuat suatu standarisasi prosedural yang patut dipertimbangkan dalam pelaksanaannya di badan-badan regional.

Pada dasarnya ada 2 (dua) jenis peringatan dini siklon tropis, yaitu peringatan dini untuk wilayah daratan dan perairan pantai, serta peringatan dini untuk laut lepas (kadang dikenal juga sebagai marine warning). Setiap negara anggota badan regional biasanya bertanggung jawab untuk membuat peringatan dini di wilayah daratan dan perairan pantai masing-masing. Sedangkan untuk peringatan dini laut lepas telah ditunjuk beberapa pusat peringatan dini siklon tropis (Tropical Cyclone Warning Centre, TCWC), dimana tiap TCWC telah memiliki daerah tanggung jawabnya masing-masing.

 

NamaWilayah Tanggung Jawab
WMO/Regional Association I (RA I) Tropical Cyclone Committee Samudra Hindia Selatan
WMO/Regional Association IV (RA IV) Hurricane Committee Samudra Atlantik Utara, Laut Karibia, Teluk Meksiko dan Pasifik Utara bagian Timur
WMO/Regional Association V (RA V) Tropical Cyclone Committee Samudra Pasifik Selatan dan Samudra Hindia Tenggara
WMO/ESCAP Panel on Tropical Cyclones Teluk Benggala dan Laut Arab
WMO/ESCAP Typhoon Committee Jepang dan Asia Tenggara

 

 

Daftar Isi
« Nama Siklon Tropis
TCWC Jakarta »

Find a weather forecast

Nearby location
Recent locations